ASSALAMU'ALAYKUM

Minggu, 18 September 2011

Teori Asal-usul Kehidupan


1. Teori Abiogenesis
      Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda mati atau dapat dikatakan  bahwa makhluk hidup ada dengan sendirinya sehingga disebut juga teori Generatio Spontanea. Teori ini dipelopori oleh seorang filosof Yunani bernama Aritoteles, yang mengatakan bahwa meskipun ada ikan yang menetas dari telur, namun dia meyakini bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur. Teori ini didukung oleh Anthonie van Leeuwenhoek yang menemukan makhluk kecil dalam rendaman jerami sehingga beranggapan bahwa makhluk iti berasal dari rendaman jerami. Teori ini juga didukung oleh Jean Batiste van Helmont yang berpendapat bahwa tikus berasal dari biji gandum dan keringat manusia.

2. Teori Biogenesis
      Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari kehidupan sebelumnya.
Tokoh pendukungnya adalah Fransisco Redi, Lazarro Spalanzani dan Louis Pasteur.Hasil perbandingan antara pendapat para ketiga ahli tersebut adalah :
Keterangan
Fransisco Redi
Lazarro Spallanzani
Louis Pasteur
Bahan yang digunakan
Menggunakan daging dan bahan makanan lain
Menggunakan kaldu
Menggunakan kaldu
Perlakuan
Tabung ditutup rapat kemudian diperbarui dengan tutup dari kain kasa.
Hampir sama dengan percobaan Fransisco Redi
Menggunakan tabung leher angsa

Percobaan Redi :








Percobaan Spallanzani yang diperkuat oleh Louis Pasteur :













3. Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari “spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa.

4. Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan.Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen.

5. Teori Naturalis (Neoabiogenesis)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari gas-gas atmosfer pada masa lampau dan didukung oleh adanya energi tinggi dari matahari dan keadaan bumi pada saat itu menyebabkan terbentuknya suatu kehidupan.

6. Teori Biokimia
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari terakumulasinya bahan organik yang terbentuk dari CH4, NH3 dan H2 di atmosfer terkena energi tinggi dari panas matahari, panas gunung berapi, dan muatan listrik. Pada zat organic tersebut terjadi proses pemusnahan, penyerapan, dan substitusi molekul tertentu sehingga terbentuk membrane. Akhirnya terbentuk makhluk hidup yang paling awal. Pendukung teori ini adalah Dr. J.B.S. Haldane, Harold Urey, Stranley Miller, Sydney W. Fox dan Melvin Calvin.

 7. Teori Evolusi Kimia      
  Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organic terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitive dengan energy halilintar membentuk senyawa-senyawa organic kompleks. Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Skema alat percobaan Miller

Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.

8. Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "sop purba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.

KAJIAN MENURUT DARWIN DAN HARUN YAHYA
1. Kajian evolusi menurut Darwin
Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin.
Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup, terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi terhadap lingkungan". Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek mo-yang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam.
Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apa pun; tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. (Asal-usul "sifat-sifat yang menguntungkan" ini belum diketahui pada waktu itu.) Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini
 Darwin menamakan proses ini "evolusi melalui seleksi alam". Ia mengira telah menemukan "asal-usul spesies": suatu spesies berasal dari spesies lain. Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species, By Means of Natural Selection pada tahun 1859.

Yang dianggap mengilhami Charles Darwin dengan gagasan evolusinya adalah :
1. Jean Baptiste Lamarck
(ahli biologi Pera~uis, 1744-1829).
Yang idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya "Philosophic Zoologique".
Inti isi buku tersebut :
1.1. Alam sekitar/lingkungan (environment) mempunyai pengaruh pada ciri-ciri/sifat-sifat yang diwariskan.
1.2. Ciri-ciri/sifat-sifat yang didapat (auquired characters) akan diwariskan kepada keturunannya.
1.3. Organ yang digunakan akan berkembang, sedang" yang tidak digunakan akan mengalami kemunduran.
2. Sir Charles Lyell (ahli geologi Inggris, 1797-1875).
Yang menerbitkan buku mengenai prinsip-prinsip geologi "Principles of Geology" (1830) menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan benua selalu mengalami perubahan.
3. Thomas Robert Mathus (ahli ekonomi den kependudukan Inggris).           
           
2. Pendapat Harun Yahya Tentang Evolusi
Harun Yahya adalah salah seorang yang membantah teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin . Harun Yahya berkata “Bagaimana mungkin molekul-molekul di alam ini secara tiba-tiba membentuk makhluk hidup? Dimulai makhluk hidup bersel satu hingga kemudian bersel banyak dan tersusun begitu sempurnanya sehingga ia bisa survive di alam ini? Dengan begitu kompleksnya susunan makhluk hidup, maka tidak mungkin semuanya terjadi dengan sendirinya. Hal ini dapat disetarakan dengan melempar berbagai logam dari langit kemudian logam-logam tersebut dengan sendirinya membentuk pesawat Boeing 737 ketika sampai di darat.” Namun, argumen tersebut sepertinya terdapat sedikit kekurangan karena menurut teori evolusi, evolusi tersebut tidak bekerja secara total random seperti yang dikatakan oleh argumen Harun Yahya .
Evolusi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu perubahan yang dapat juga disebut sebagai mutasi atau sejenisnya, replikasi, dan seleksi. Dari ketiga proses utama tersebut, yang bekerja secara random adalah proses perubahan atau mutasi. Dalam proses ini terjadi perubahan kode genetik secara acak, karena itu peluang terjadinya mutasi adalah total random. Proses replikasi adalah proses pembentukan yang bekerja berdasarkan pada kode genetik. Dan proses terakhir, yaitu seleksi alam, adalah proses yang membuktikan bahwa evolusi terjadi secara totol random.
Pada proses seleksi alam, tidak semua makhluk hidup yang mengalami perubahan dapat bertahan hidup dan mempunya keturunan. Sehingga kita dapat memutus peluang terjadinya mutasi dari keturunan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup tersebut. Pemutusan peluang terjadinya mutasi pada seleksi alam tersebut yang menyebabkan evolusi tidak terjadi secara total random.

Pro dan kontra tentang berbagai pendapat tentang masalah evolusi
1. Lamarck vs Weismann :
Weismann (biologiawan Jerman 1834-1912) menentang pendapat Lamarck mengenai diturunkannya sifat-sifat yang diperoleh.
Percobaannya : Dia mengawinkan 2 ekor tikus yang dipotong ekornya ternyata keturunannya tetap berekor panjang. Keadaan ini tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 20 generasi.


2. Lamarck vs Darwin :              
Mereka berbeda pendapat mengenai "munculnya" jerapah berleher panjang.
Menurut Lamarck : semula jerapah berleher pendek karena makanan yang berupa daun makin berkurang maka dari generasi ke generasi leher jerapah semakin panjang untuk menjangkau daun yang semakin tinggi letaknya.
Menurut Darwin : dalam populasi jerapah ada yang berleher panjang dan berleher pendek. Dalam kompetisi mendapatkan makanan jerapah berleher panjang tetap bertahan hidup jerapah berleher pendek lenyap secara perlahan-lahan.

Gambar. Teori Jerapah menurut Lamarck

3. Spesiasi atau terjadinya spesies baru:
Ada pendapat spesies baru bisa terjadi dari spesies yang sudah ada karena interaksi antara faktor luar dan faktor dalam. Mekanismenya dapat dijelaskan dengan rumus :
F = G + L,
F = fenotip,
G = genotip,
L = lingkungan
maka bila F1 Þ F2 Þ F3 Þ F4 Þ F5 Þ .............. F12, dimana F12 mungkin sudah jauh berbeda dengan F1 sehingga F12 dapat dinyatakan sebagai spesies baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar