ASSALAMU'ALAYKUM

Kamis, 22 September 2011

KERTAS DAUR ULANG


Berdasarkan informasi dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH), diketahui bahwa setiap tahunnya Negara Inggris membutuhkan sekitar 90 juta pohon untuk memenuhi kebutuhan aneka industry kertas dan papan. Dengan demikian, semakin meningkatnya kebutuhan kertas dalam jangka panjang bila tidak dikontrol dapat menimbulkan dampak kurang menguntungkan bagi lingkungan.
Sebaliknya, langkanya bahan baku kertas akan menyebabkan naiknya harga kertas. Padahal dalam era perkembangan informasi, komunikasi, dan pendidikan kondisi seperti ini dapat menghambat proses perkembangan yang sedang berlangsung.
Salah satu alternatifnya adalah dengan membuat kertas daur ulang. Pembuatan kertas daur ulang bisa menyelamatkan lingkungan hidup, karena sedikit mengurangi ketergantungan kita terhadap tanaman alam. Selain itu, proses daur ulang kertas jika dilakukan secara cermat dapat mengurangi terjadinya pencemaran.
Berdasarkan analogi, meningkatnya penggunaan kertas tentu akan semakin banyak dihasilkan kertas bekas. Sedangkan kertas bekas inilah yang digunakan sebagai bahan baku membuat kertas daur ulang. Namun, potensi ini belum banyak dikenal masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dipikirkan cara memperkenalkan hal tersebut kepada masyarakat dengan menggunakan teknologi dan peralatan sederhana, serta biaya murah.

CARA MEMBUAT KERTAS
Sepanjang sejarah, pembuatan kertas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cara tradisional dan modern.
1.      Cara Tradisional
Pembuatan kertas secara tradisional telah berlangsung lama di Thailand dan Cina. Caranya, bahan-bahan mengandung selulose (kulit kayu atau rumput-rumputan seperti gandum, padi, atau batang tebu) dimasak dalam air dan dicampur abu. Lalu bahan yang telah diolah tersebut ditumbuk dengan batang kayu untuk mempermudah pelepasan serat. Proses ini dikenal dengan sebutan pulping, sedangkan serat untuk membuat bubur kayu dinamakan pulp.

2.      Cara Modern
Dalam proses produksi kertas secara besar-besaran (modern), terdapat dua macam pulp, yakni pulp mekanis dan pulp kimia. Keduanya sama-sama memakai bahan baku dari kayu.
a)      Pulp mekanis
Pulp mekanis dibuat dengan cara menumbuk atau menggiling selulose. Jenis pulp ini sangat baik dipergunakan untuk kertas Koran karena mampu menyerap tinta dan cepat kering. Namun, pulp mekanis sangat lunak dan gampang kehilangan kekuatan jika basah. Di dalam pulp mekanis terkandung partikel kayu berukuran kecil yang belum teredusir menjadi serat dan masih tampak oleh mata telanjang. Hasil kertas berasal dari pulp mekanis ini sering disebut serat kayu (woody).

b)     Pulp kimia
Kertas yang terbuat dari serat selulose dikenal paling kuat dan tidak mudah rusak saat diolah. Pertama, kayu berbentuk batangan dipecah menjadi remah-remah kecil menggunakan mesin. Setelah itu, dimasak pada suhu bertekanan tinggi bersama bahan kimia peluluh ikatan antar-serat yang mempercepat terbentuknya bubur kayu (pulp).

Berikut bahan-bahan kimia yang biasa dipakai dalam proses pembuatan pulp kimia.
·         Causatik soda dan sodium sulphate menjadikan serat kasar dan sangat kuat yang dikenal dengan nama kraft. Karena kekuatannya, bahan ini sangat cocok untuk kantong dan kotak pengemas barang-barang berat dan elektronik.
·         Jenis sulphit missal ammonium dan kalsium digunakan untuk menghasilkan serat halus bahan baku kertas cetak dan tulis berkualitas tinggi. Kertas semacam ini biasanya dibuat berwarna putih, sangat bagus dan kuat, serta harganya relative mahal.

CARA MEMBUAT KERTAS DAUR ULANG
a.       BAHAN
Untuk membuat kertas daur ulang dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut :
·      Limbah kertas, terdiri dari semua kertas, baik kertas koran, maupun kertas lainnya asal bukan kertas mengilat yang biasa digunakan untuk sampul buku atau majalah. Kertas mengilat seperti ini atau yang mengandung semacam plastic tidak dapat didaur ulang.
·      Air, digunakan untuk merendam kertas bekas
·      Bahan pewarna, sebaiknya dibiasakan menggunakan pewarna alami yang berasal dari umbi seperti kunyi atau temulawak, biji-bijian, maupun daun-daunan seperti daun jati muda, daun suji, daun singkong, daun papaya, arang daun pisang kering, dan air daun teh. Bahan ini lebih aman dan tidak mengganggu kesehatan atau lingkungan.
·      Lem, untuk menambah kerekatan bubur kertas (pulp)

b.       PERALATAN
Peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan kertas daur ulang sebagai berikut :
·         Papan tripleks, digunakan sebagai alas pencetakan kertas
·         Kain, diletakkan di atas tripleks sebagai penyerap air
·         Cetakan dari kayu, bisa dibeli atau dibuat sendiri
·         Lumping atau blender, untuk menghaluskan kertas hasil rendaman
·         Ember atau bak air, untuk merendam kertas dan menampung bubur kertas
·         Panci, untuk merebus atau melarutkan tinta yang terdapat pada kertas bekas
·         Kompor, untuk memasak rendaman
·         Setrika, untuk menghaluskan kertas

c.       PROSES PEMBUATAN
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
·         Pilah kertas bekas menurut jenisnya, HVS putih, kertas Koran atau majalah
·         Lalu hancurkan kertas bekas tersebut dengan gunting, cutter, atu dengan menyobek-nyobeknya menjadi potongan kecil-kecil
·         Selanjutnya rendam kertas yang telah dihancurkan tadi dalam ember berisi air. Untuk kertas putih cukup direndam dalam air biasa, tetapi untuk kertas bekas Koran atau majalah harus direbus selama 2-3 jam dan direndam dalam keadaan hangat. Perendaman ini lamanya sekitar tiga hari. Agar air rendaman tidak berbau maka air perlu diganti setiap hari. Sedangkan perbandingan antara kertas dengan air adalah 1:1
·         Selanjutnya cuci bersih kertas rendaman (khusus untuk kertas kotor kena tinta)
·         Kemudian peras potongan-potongan kertas bekas yang telah dicuci dan buatlah menjadi kepalan-kepalan bulat
·         Haluskan hancuran kertas dengan menggunakan blender yang biasa dipakai untuk membuat jus. Untuk membantu agar cepat menjadi bubur, saat memblender tambahkan air dengan perbandingan 1:1 dan lem sebanyak satu sendok teh untuk menambah daya rekat bubur kertas nantinya. Setelah dihancurkan, bahan langsung bisa dicetak.
·         Namun bila suka tambahkan pewarna dahulu sebelum dicetak.
·         Siapkan cetakan dan ember berisi bubur kertas yang akan dicetak. Perlu diperhatikan tinggi air dalam ember harus dapat membuat cetakan terendam. Kemudian siapkan jug alas tripleks yang telah dilapisi kain.
·         Setelah semuanya siap, pencetakan dapat dimulai. Masukkan cetakan ke dalam ember berisi bubur kertas
·         Kemudian keringkan kertas dengan cara mengangin-anginkannya di tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari langsung)
·         Terakhir untuk membuat agar permukaan kertas menjadi halus, maka kertas dapat disetrika saat mendekati kering. Caranya bagian atas kertas dilapisi kain tipis untuk mencegah panas yang berlebihan.

ASPEK EKOLOGIS
Pembuatan kertas daur ulang ditinjau dari segi lingkungan hidup (ekologis) memberikan manfaat antara lain :
1)     Mengurangi terjadinya pencemaran yaitu pencemaran yang ditimbulkan oleh proses produksi kertas pada umumnya. Misalnya pencemaran udara dari asap pabrik kertas dan pencemaran air akibat limbah pabrik kertas
2)     Mengurangi penebangan pohon
3)     Memperkecil jumlah sampah kertas

ASPEK BISNIS
Dari segi ekonomis, pembuatan kertas daur ulang dapat memberikan manfaat yang cukup besar antara lain :
1)     Menambah penghasilan
2)     Membuka kesempatan kerja
3)     Meningkatkan kreativitas
4)     Sebagai alat tulis kantor

Rabu, 21 September 2011

BUTA WARNA

Bagaimana cara mengetahui seseorang itu buta warna?

Ada tiga jenis penerimaan warna pada manusia normal. Yakni :
a.       Warna merah
b.       Warna hijau
c.       Warna biru

Di samping itu, mata juga mempunyai daya penerimaan warna hitam dan putih. Warna hitam dan putih lebih sensitive daripada tiga jenis penerimaan warna di atas, karena itulah kita memiliki kelemahan di kegelapan. Buta warna bisa diartikan kekurangmampuan dalam penglihatan warna atau ketidakmampuan dalam membedakan warna tertentu. Buta warna dibagi dalam tiga bagian besar, yakni :

1.      Buta warna terhadap warna merah dan hijau
Buta warna terhadap warna merah dan hijau merupakan hal yang paling umum. Biasanya dari semua yang mengalami buta warna, hamper 99% mengalami buta terhadap warna merah dan hijau.

2.      Buta warna terhadap warna biru dan kuning
Buta warna terhadap warna biru dan kuning merupakan buta warna yang sangat jarang ditemukan, bahkan sampai saat ini belum ditemukan cara untuk melakukan tes terhadap orang yang mengalami buta warna terhadap warna biru dan kuning ini. Penderita buta warna terhadap warna biru dan kuning ini sering dihubungkan dengan penyakit yang mereka derita setelah mereka dewasa.

3.      Buta warna total
Buta warna total adalah merupakan penderita buta warna yang hanya dapat melihat bayangan hitam, putih, dan abu-abu. Buta warna seperti ini juga sangat jarang ditemukan di masyarakat.

Penyebab Buta Warna
Mata tidak dapat berfungsi normal untuk membedakan warna, disebabkan :
a.       Adanya gangguan atau sakit pada mata atau sakit pada salah satu mata
b.       Paling banyak penyebab buta warna adalah karena turunan atau bawaan lahir dari orangtuanya

Timbulnya buta warna bisa diakibatkan sebuah kegagalan pemakaian dari system retina yang mencembungkan energy cahaya ke dalam energy listrik yang kemudian disalurkan ke otak. Bagi orang yang matanya normal dapat memadu semua warna dari spectrum.

Buta warna merupakan suatu penyimpangan gen tertentu yang dapat diturunkan dan diterima wanita. Buta warna merupakan penyakit turunan tertentu pada mata. Kebanyakan penderita buta warna biasanya hanya mengalami buta warna pada warna tertentu.
Bagi penderita buta warna total hanya mengenal warna hitam, putih dan keabu-abuan. Tetapi penting diketahui bahwa penderita buta warna tidak ada hubungannya dengan gangguan penglihatan lainnya. Jadi bagi penderita buta warna tidak terlampau bermasalah untuk mendapatkan pekerjaan atau jabatan. Memang ada beberapa pekerjaan yang tidak mengijinkan orang yang buta warna untuk diterima bekerja misalnya pilot, masinis kereta api, kedokteran, kepolisian, interior, ahli imia, dll.

Seorang ahli pengobatan dari Inggris John Dalton tahun 1974 menulis dalam sebuah karya tulisnya yang berjudul “Extraordinary facts relating to the vision colour”, menyatakan : Hasil penelitian ini menemukan efek luar biasa yang menyatakan bahwa ketidakmampuan melihat warna salah satu dari tipe buta warna itu disebut Deoteranopia, hal ini dapat ditemukan dalam Daltonism.

Buta warna selalu didefenisikan atau diartikan sebagai ketidakmampuan membedakan warna, tetapi dalam situasi tertentu seseorang yang buta warna mempunyai kemampuan lebih dari seseorang yang tidak buta warna.

Pemburu yang buta warna dapat lebih baik memburu seekor binatang buruan karena, penderita buta warna lebih jelas melihat buruan tersebut daripada pemburu yang tidak buta warna. Demikian juga dalam kemiliteran, telah ditemukan bahwa serdadu yang buta warna kadang-kadang dapat melihat sesuatu yang samar-samar yang bisa mengelabui orang yang tidak buta warna. 

Minggu, 18 September 2011

Teori Asal-usul Kehidupan


1. Teori Abiogenesis
      Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda mati atau dapat dikatakan  bahwa makhluk hidup ada dengan sendirinya sehingga disebut juga teori Generatio Spontanea. Teori ini dipelopori oleh seorang filosof Yunani bernama Aritoteles, yang mengatakan bahwa meskipun ada ikan yang menetas dari telur, namun dia meyakini bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur. Teori ini didukung oleh Anthonie van Leeuwenhoek yang menemukan makhluk kecil dalam rendaman jerami sehingga beranggapan bahwa makhluk iti berasal dari rendaman jerami. Teori ini juga didukung oleh Jean Batiste van Helmont yang berpendapat bahwa tikus berasal dari biji gandum dan keringat manusia.

2. Teori Biogenesis
      Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari kehidupan sebelumnya.
Tokoh pendukungnya adalah Fransisco Redi, Lazarro Spalanzani dan Louis Pasteur.Hasil perbandingan antara pendapat para ketiga ahli tersebut adalah :
Keterangan
Fransisco Redi
Lazarro Spallanzani
Louis Pasteur
Bahan yang digunakan
Menggunakan daging dan bahan makanan lain
Menggunakan kaldu
Menggunakan kaldu
Perlakuan
Tabung ditutup rapat kemudian diperbarui dengan tutup dari kain kasa.
Hampir sama dengan percobaan Fransisco Redi
Menggunakan tabung leher angsa

Percobaan Redi :








Percobaan Spallanzani yang diperkuat oleh Louis Pasteur :













3. Teori Cosmozoic
Teori ini menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari “spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa.

4. Teori Penciptaan (Special Creation)
Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan oleh Tuhan.Teori ini tidak berdasarkan suatu eksperimen.

5. Teori Naturalis (Neoabiogenesis)
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari gas-gas atmosfer pada masa lampau dan didukung oleh adanya energi tinggi dari matahari dan keadaan bumi pada saat itu menyebabkan terbentuknya suatu kehidupan.

6. Teori Biokimia
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari terakumulasinya bahan organik yang terbentuk dari CH4, NH3 dan H2 di atmosfer terkena energi tinggi dari panas matahari, panas gunung berapi, dan muatan listrik. Pada zat organic tersebut terjadi proses pemusnahan, penyerapan, dan substitusi molekul tertentu sehingga terbentuk membrane. Akhirnya terbentuk makhluk hidup yang paling awal. Pendukung teori ini adalah Dr. J.B.S. Haldane, Harold Urey, Stranley Miller, Sydney W. Fox dan Melvin Calvin.

 7. Teori Evolusi Kimia      
  Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organic terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitive dengan energy halilintar membentuk senyawa-senyawa organic kompleks. Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Skema alat percobaan Miller

Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.

8. Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "sop purba" tempat kehidupan dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan inteligensia.

KAJIAN MENURUT DARWIN DAN HARUN YAHYA
1. Kajian evolusi menurut Darwin
Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin.
Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup, terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi terhadap lingkungan". Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek mo-yang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam.
Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apa pun; tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. (Asal-usul "sifat-sifat yang menguntungkan" ini belum diketahui pada waktu itu.) Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini
 Darwin menamakan proses ini "evolusi melalui seleksi alam". Ia mengira telah menemukan "asal-usul spesies": suatu spesies berasal dari spesies lain. Ia mempublikasikan pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species, By Means of Natural Selection pada tahun 1859.

Yang dianggap mengilhami Charles Darwin dengan gagasan evolusinya adalah :
1. Jean Baptiste Lamarck
(ahli biologi Pera~uis, 1744-1829).
Yang idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya "Philosophic Zoologique".
Inti isi buku tersebut :
1.1. Alam sekitar/lingkungan (environment) mempunyai pengaruh pada ciri-ciri/sifat-sifat yang diwariskan.
1.2. Ciri-ciri/sifat-sifat yang didapat (auquired characters) akan diwariskan kepada keturunannya.
1.3. Organ yang digunakan akan berkembang, sedang" yang tidak digunakan akan mengalami kemunduran.
2. Sir Charles Lyell (ahli geologi Inggris, 1797-1875).
Yang menerbitkan buku mengenai prinsip-prinsip geologi "Principles of Geology" (1830) menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan benua selalu mengalami perubahan.
3. Thomas Robert Mathus (ahli ekonomi den kependudukan Inggris).           
           
2. Pendapat Harun Yahya Tentang Evolusi
Harun Yahya adalah salah seorang yang membantah teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin . Harun Yahya berkata “Bagaimana mungkin molekul-molekul di alam ini secara tiba-tiba membentuk makhluk hidup? Dimulai makhluk hidup bersel satu hingga kemudian bersel banyak dan tersusun begitu sempurnanya sehingga ia bisa survive di alam ini? Dengan begitu kompleksnya susunan makhluk hidup, maka tidak mungkin semuanya terjadi dengan sendirinya. Hal ini dapat disetarakan dengan melempar berbagai logam dari langit kemudian logam-logam tersebut dengan sendirinya membentuk pesawat Boeing 737 ketika sampai di darat.” Namun, argumen tersebut sepertinya terdapat sedikit kekurangan karena menurut teori evolusi, evolusi tersebut tidak bekerja secara total random seperti yang dikatakan oleh argumen Harun Yahya .
Evolusi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu perubahan yang dapat juga disebut sebagai mutasi atau sejenisnya, replikasi, dan seleksi. Dari ketiga proses utama tersebut, yang bekerja secara random adalah proses perubahan atau mutasi. Dalam proses ini terjadi perubahan kode genetik secara acak, karena itu peluang terjadinya mutasi adalah total random. Proses replikasi adalah proses pembentukan yang bekerja berdasarkan pada kode genetik. Dan proses terakhir, yaitu seleksi alam, adalah proses yang membuktikan bahwa evolusi terjadi secara totol random.
Pada proses seleksi alam, tidak semua makhluk hidup yang mengalami perubahan dapat bertahan hidup dan mempunya keturunan. Sehingga kita dapat memutus peluang terjadinya mutasi dari keturunan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup tersebut. Pemutusan peluang terjadinya mutasi pada seleksi alam tersebut yang menyebabkan evolusi tidak terjadi secara total random.

Pro dan kontra tentang berbagai pendapat tentang masalah evolusi
1. Lamarck vs Weismann :
Weismann (biologiawan Jerman 1834-1912) menentang pendapat Lamarck mengenai diturunkannya sifat-sifat yang diperoleh.
Percobaannya : Dia mengawinkan 2 ekor tikus yang dipotong ekornya ternyata keturunannya tetap berekor panjang. Keadaan ini tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 20 generasi.


2. Lamarck vs Darwin :              
Mereka berbeda pendapat mengenai "munculnya" jerapah berleher panjang.
Menurut Lamarck : semula jerapah berleher pendek karena makanan yang berupa daun makin berkurang maka dari generasi ke generasi leher jerapah semakin panjang untuk menjangkau daun yang semakin tinggi letaknya.
Menurut Darwin : dalam populasi jerapah ada yang berleher panjang dan berleher pendek. Dalam kompetisi mendapatkan makanan jerapah berleher panjang tetap bertahan hidup jerapah berleher pendek lenyap secara perlahan-lahan.

Gambar. Teori Jerapah menurut Lamarck

3. Spesiasi atau terjadinya spesies baru:
Ada pendapat spesies baru bisa terjadi dari spesies yang sudah ada karena interaksi antara faktor luar dan faktor dalam. Mekanismenya dapat dijelaskan dengan rumus :
F = G + L,
F = fenotip,
G = genotip,
L = lingkungan
maka bila F1 Þ F2 Þ F3 Þ F4 Þ F5 Þ .............. F12, dimana F12 mungkin sudah jauh berbeda dengan F1 sehingga F12 dapat dinyatakan sebagai spesies baru.

METABOLISME SEL

·  Katabolisme adalah proses pemecahan molekul kompleks menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim.

·        Pada proses ini dihasilkan energi sehingga disebut reaksi eksergonik.

·        Katabolisme terjadi pada respirasi aerob dan respirasi an-aerob.

PERBEDAAN KATABOLISME DAN ANABOLISME
Pembeda
Katabolisme
Anabolisme
Nama Lain
Dismilasi dan Penguraian
Asimilasi atau Pembentukan
Ciri
Reaksi Eksergonik, artinya dalam reaksi ini menghasilkan ATP
Reaksi Endergonik, artinya dalam reaksi ini membutuhkan ATP
Contoh Reaksi
Respirasi Aerob
Respirasi An-aerob
Fotosintesis
Kemosintesis


KATABOLISME

1.      RESPIRASI AEROB : PERLU OKSIGEN (O2)
Tahapan ada 4 :
a.       GLIKOLISIS
b.       DEKARBOKSILASI OKSIDATIF
c.       SIKLUS KREBS
d.       TRANSPOR ELEKTRON


a)      GLIKOLISIS
·       Terjadi di dalam sitoplasma sel.
·       Pada tahap Glikolisis, terjadi dua langkah reaksi, yaitu langkah memerlukan energi dan langkah melepaskan energi.
·   Glikolisis merupakan reaksi pelepasan energi yang memecah 1 molekul glukosa (terdiri dari 6 atom karbon) atau monosakarida yang lain menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH dan 2 ATP.

SKEMA TAHAPAN GLIKOLISIS



b)     SIKLUS KREBS
·         Tahap ini disebut juga siklus asam sitrat
·         Tahap awal adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria.
·         Selama reaksi dilepaskan 3 molekul karbondioksida, 4 NADH, 1 FADH2 dan 1 ATP.
·         Reaksi ini terjadi dua kali karena pada Glikolisis, glukosa dipecah menjad 2 molekl asam piruvat.
·         Jadi, siklus Krebs merupakan reaksi tahapan kedua dalam respirasi aerob yang menghasilkan 8 NADH, 2 FADH2 dan 2 ATP.

SKEMA TAHAPAN SIKLUS KREBS



c)      TRANSPOR ELEKTRON
·         System transport electron adalah tahapan terakhir dari respirasi aerob ketika electron dari reaksi intermediet (siklus krebs) dialirkan berturut-turut pada enzim dan kofaktor membrane dalam mitokondria, dan menyebabkan terjadinya gradient electron yang mendorong sintesis ATP.

·         PERHITUNGAN ENERGI (ATP) PADA TAHAP TRANSPOR ELEKTRON
Syarat :
1 GTP               : 1 ATP
1 NADH2         : 3 ATP
1 FADH2          : 2 ATP

PROSES
ENERGI TIDAK LANGSUNG
ENERGI LANGSUNG
Glikolisis
DO
Siklus Krebs

2 NADH2 : 6 ATP
2 NADH2 : 6 ATP
6 NADH2 : 18 ATP
2 FADH2 : 4 ATP
2 ATP

2 GTP = 2 ATP
TOTAL
                    34 ATP
4 ATP
Jadi total energinya adalah 34 ATP + 4 ATP = 38 ATP.

SKEMA TAHAPAN TRANSPOR ELEKTRON

MAKA SECARA KESELURUHAN MEKANISME RESPIRASI AEROB ADALAH



2.       RESPIRASI AN-AEROB : TIDAK PERLU OKSIGEN (O2)
Tahapan ada 2 :
a.       GLIKOLISIS
b.       DEKARBOKSILASI OKSIDATIF

a)      FERMENTASI ALKOHOL
·         Dilakukan oleh jamur ragi secara an-aerob
·         Sebagai substrat fermentasi adalah asam piruvat. Molekul piruvat difermentasi menjadi asetaldehid
·         NADH memberiiikan electron dan hydrogen kepada asetaldehid, sehingga terbentuk produk akhir alkohol, yaitu etanol.

b)     FERMENTASI ASAM LAKTAT
·   Terjadi pada otot manusia saat melakukan kerja keras dan persediaan oksigen kurang mencukupi.
·      Pada fermentasi asam laktat molekul asam piruvat hasil glikolisis menerima elekton dan hydrogen dari NADH. Transfer electron dan hydrogen menghasilkan NAD+ kembali. Pada saat yang sama, asam piruvat diubah menjadi asam laktat menghasilkan 2 ATP.
·   Kerja otot terus menerus akan menghasilkan asam laktat dalam jumlah besar. Penimbunan asam laktat pada otot menyebabkan elastisitas otot menjadi berkurang dan menimbulkan gejala kram serta kelelahan.

ANABOLISME

FOTOSINTESIS
Adalah peristiwa penggunaan energi cahaya untuk membentuk senyawa dasar karbohidrat dari karbondioksida dan air.

·        Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas.
·        Lokasi fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah.
·        Hal yang penting dalam fotosintesis adalah klorofil.
FUNGSI KLOROFIL :
1.       Donor electron (e-)
2.       Pentransfer electron
3.       Penerima sinar matahari
4.       Pembuat Photosystem (Fotosistem) : P1 (700 nm) dan P2 (680 nm)

Reaksi fotosintesis terdiri dari dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
1)     REAKSI TERANG
Nama lain : Fotolisis, Fotokimia, Reaksi Hills
Tempat : Tilakoid (satu keping) atau grana (tumpukan tilakoid)

PROSES
MEMERLUKAN
HASIL
1. Eksitasi
2. Siklus
3. Fotolisis air
- Cahaya
- Klorofil
- H2O
- ADP, NADP
- Enzim
- ATP
- NADPH2
- O2



2)     REAKSI GELAP
Nama lain : Fiksasi CO2, Thermokimia, Siklus Calvin Benson
Tempat : Stroma

PROSES
MEMERLUKAN
HASIL
1. Fiksasi CO2
2. Siklus Calvin Benson
3. Polimerisasi
- CO2
- RDP/RuBP
- PGA
- PGAL
- ATP
- NADPH2
- Amilum